Image
Google

Filosofi, Sejarah dan Fungsi Sajadah

Sajadah adalah alas yang digunakan umat muslim untuk beribadah, banyak sekali desain, model dan warna yang beredar di pasaran.

Saat ini orang-orang membeli alas sholat sajadah bukan hanya mengutamakan fungsi numun lebih kepada model dan bahan terbaru, apalagi penjualan meningkat menjelang bulan Ramadhan hingga Hari Raya.

Seolah menjadi tradisi bahwa Ramadhan harus menggunakan alat sholat baru. Bukan hanya mukena, baju koko, peci, tapi juga sajadah. Bahkan untuk alas sholat satu keluarga bisa memiliki jumlah melebihi anggota.

Sejarah dan Filosofi Penggunaan Sajadah

Menggunakan setiap hari, tidak banyak yang paham sejarah alas sajadah. Belum ada sumber kapan tepatnya alas sholat ini digunakan namun pertama kali alas ini adalah karpet biasa.

Dilunya di Asia Barat dan Asia Tengah sajadah adalah carpet doa, maksudnya khusus digunakan untuk sarana berdoa. Pemakaiannya juga area tempat ibadah yang tidak ditutup alas.

Berasal dari bahasa arab “sajada” artinya masjid namun diartikan juga dengan sujud. Sesuai dengan penggunaannya yaitu alas sujud, sedangkan masjid maksudnya pola atau motif karpet yang dibuat.

Sajadah identik dengan gambar masjid, berupa pilar atau gambaran utuh dari luas, ikonik seperti tempat ibadah orang muslim tersebut. Bentuk dan desain berbeda dipengaruhi budaya dan seni setiap daerah.

Sajadah tidak hanya digunakan di Indonesia, bahkan di negara-negara tertentu menggunakan bahan mewah dan berkualitas, misalnya sutra dari Tiongkok, karpet bulu dari Turki dan sebagainya.

Fungsi Sajadah selain Alas Sholat

Sebagai alas sholat fungsinya lebih kepada menjaga kebersihan, karena dalam tata cara sholat ada sujud sehingga menghindari bagian muka kotor jika tanpa adanya alas ini.

Bagi orang tua atau anak kecil sajadah difungsikan untuk melindungi lutut saat sujud, maka tidak heran jika untuk orang tua dan anak kecil dipilihkan bahan yang tebal sehingga nyaman selama beribadah.

Kebutuhan sajadah meningkat saat bulan suci Ramadhan sebab ramainya sholat berjamaah di masjid. Untuk mengantisipasi kekurangan tempat di area dalam maka jamaah yang datang inisiatif membawa alas sendiri.

Selain untuk ibadah, sajadah bisa juga dijadikan sebagai bingkisan. Pada bulan suci Ramadhan biasanya dilakukan kunjungan ke panti asuhan atau pesantren. Salah satu yang bisa diberikan adalah alas sholat tersebut.

Desain tertentu yang mengusung tema khusus acara bisa dijadikan cinderamata, misalnya peringatan 1000 hari orang yang sudah meninggal, hari ulang tahun tokoh agama, kenang-kenangan kelompok mengaji dan sebagainya.

Tidak sedikit juga yang menjadikan sajadah sebagai koleksi. Kolektor umumnya menyimpan dari berbagai negara dan bahan. Untuk kelas kolektor daya tariknya bukan lagi fungsi tetapi keunikan dan kualitas.

Ada banyak hal yang membuat orang-orang beli perlengkapan sholat saat bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Bisa jadi dengan menggunakan peralatan baru termasuk sajadah akan lebih semangat menyambut bulan suci ini.

Baca juga: Macam-Macam Sajadah Yang Memberikan Kenyamanan Saat Ibadah

Categories: Info

Contact Us

Jl. Martimbang Raya No.31
RT.3/RW.5 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan - 12120
DKI Jakarta, Indonesia
Tel: 0853 8888 1234