Image
Pexels

Kenali Jenis Penjilidan Buku dan Dokumen di Percetakan

Untuk anak-anak kuliah dan anak sekolah yang sedang mengerjakan tugas, seperti penyusuanan skripsi, karya ilmiah, atau tugas akhir, jilid buku menjadi satu hal yang perlu pertimbangan matang. Pemilihan jilid buku yang tepat dapat membuat kualitas buku atau hasil printing menjadi lebih lama dan awet. 

Teknik jilid memiliki sejarah yang panjang. Pada era awal, buku ini terdiri dari lembaran papirus yang merupakan jenis tumbuhan yang menjadi bahan pembuatan kertas, yang digulung dan memanjang. Selanjutnya, proses penjilidan buku berubah menjadi lembaran terpisah yang terbuat dari kulit hewan sebagai sampulnya.

Pada awal abad ke-19, teknik penjilidan buku mengalami era transformasi. Saat itu, permintaan dan kebutuhan cetak buku meningkat dan membuat penerbit mulai mengontrol segala hal. Mulai dari proses pengeditan, pencetakan, hingga penjilidan. 

Selanjutnya, para penerbit buku mulai membuat desain sampul atau cover yang dapat mencerminkan isi buku dan menarik perhatian orang. Begitu pula penjilidan buku. Teknik jilid buku atau dokumen dapat dilakukan dalam beberapa cara. 

Baca juga: Sesuaikan Kebutuhan, Inilah Pilihan Buku Agenda sesuai Tipe Jilidnya!

Bahkan, kamu bisa mengkombinasi dua jenis teknik penjilidan dalam satu buku. Misalnya untuk buku yang tebal atau memiliki halaman lebih dari seratus halaman, maka kamu bisa menggunakan teknik jilid benang dengan jilid lem panas atau jilid hardcover agar buku dapat tahan lama dan tidak cepat rusak.

Dengan teknik penjilidan yang tepat, dapat meningkatkan image buku tersebut. Berikut beberpaa jenis jilid buku untuk keperluan membuat makalah, skripsi, atau hanya membuat tugas kuliah dan sekolah:

  • Jilid Kawat

Untuk sebagian orang, teknik ini lebih gampang dikenal dengan sebutan jilid staples. Berbeda untuk tempat printing yang mengenal istilah jilid dengan sebutan jilid kawat. Teknik ini mampu mengumpulkan dan menjilid buku atau dokumen yang tipis yaitu antara 4-80 halaman saja.

Penggunaan jilid ini harus memiliki setidaknya kelipatan empat. Hal ini karena kertas buku akan dilipat menjadi dua bagian lalu diberi kawat untuk jilid pada bagian tengahnya. Jika tidak dengan kelipatan empat, maka akan ada salah satu halaman yang kosong.

  • Side Stitching

Beberapa percetakan buku menawarkan penjilidan teknik side stitching yang menggunakan bahan kawat maupun benang. Berbeda dari jenis teknik serupa, proses jilid dilakukan dengan menjahit atau menstaples dari bagian sisi depan hingga tembus ke bagian belakang buku. Biasanya jilid ini menjadi pilihan untuk mencetak dokumen yang tebal.

  • Jilid Benang

Untuk mencetak buku hardcover yang tebal, banyak orang yang menggunakan teknik penjilidan ini. Misalnya untuk mencetak dokumen penting perusahaan, skripsi, atau hasil penelitan. Jumlah halaman yang dijahit dengan mengguankan benang tergantung pada ketebalan kertas atau gramaturnya.

Semakin besar gramatur maka kaan semakin sedikit jumlah halaman yang dijahit. Teknik jilid benang ini harus memiliki jumlah halaman kelipatan empat karena buku akan tersusun dari kertas yang dilipat dan dijahit pada bagian tengahnya.

  • Jilid Lem Panas

Teknik jilid lem panas sering kali menjadi pilihan untuk menjilid buku yang memiliki halaman banyak dan tebal. Kelebihan teknik ini yaitu lebih kuat dibandingkan teknik jilid yang lain. Selain menggunakan jilid lem panas, penjilidan ini juga dikombinasikan dengan teknik jilid lain seperti jilid benang atau jilid kawat.

  • Tape Binding

Teknik jilid ini yang paling sering dipakai untuk berbagai percetakan. Teknik ini menggunakan tape atau lakban hitam yang ditempelkan pada bagian tepi buku. Harga jilid ini cukup murah dan banyak dipakai oleh anak kuliah atau anak sekolah untuk membuat makalah. Namun, kelemahan bahan ini lebih mudah lepas dan tidak tahan lama. 

  • Jilid Hardcover

Jilid hardcover biasanya menjadi tahapan akhir dari teknik jilid yang sebelumnya. Misalnya menyusun buku dengan jilid jahit yang sebelumnya telah dilem pada bagian ujunag kertas. Nantinya cover ini akan ditempelkan pada bagian punggung sampul hardcover.

Teknik ini merupakan salah satu standar yang paling sering dipakai untuk penyusunan skripsi, karya ilmiah, atau tugas akhir. Penggunaan hardcover dapat menjadi pilihan yang bagus untuk meningkatkan image buku.

  • Jilid Spiral

Selain tape binding, jilid spiral juga tersedia di percetakan digital untuk memenuhi kebutuhan jilid untuk hasil cetak printing. Teknik jilid spiral terdiri dari tiga jenis, berikut penjelasannya:

  1. Jilid spiral (comb binding): jilid spiral yang mengguankan bahan plastik untuk menjilid dokumen yang tidak terlalu tebal atau kurang di bawah 100 halaman. Biasanya pada bagian depan atau belakang akan ditambah lapisan plastik atau kertas warna.
  2. Jilid spiral (coil binding): jilid spiral ini terbuat dari bahan coil. Saat menggunakan teknik ini, percetakan akan memperhatikan jarak antara isi dengan tepi yang akan dijilid. Hal ini untuk mencegah teks atau gambar tidak terlubang. Biasanya dipakai untuk mencetak presentasi, kalender, katalog, dan lainnya.
  3. Jilid spiral (wire o / twin loop wire binding): jilid ini memiliki bentuk kawat yang saling berpasangan. Dengan teknik ini, kertas atau isi buku akan mudah dibuka secara penuh.

Itulah beberapa teknik jilid yang bisa kamu gunakan untuk menyatukan dokumen atau membuat buku.

Mengapa harus Snapy?

  • Service Guaranty

Apabila terjadi kesalahan cetak, maka pelanggan akan mendapatkan potongan sebesar 20% atau pembuatan produk ulang hingga benar.

  • Bekerja sama dengan Gosend

Melayani pengiriman di hari yang sama, dikirim dari cabang terdekat dari lokasi pelanggan.

Dapatkan penawaran khusus jika berkunjung langsung di cabang terdekat Anda*

*Syarat dan ketentuan berlaku

Hubungi Whatsapp Snapy segera dan dapatkan penawaran harga menarik. Kamu juga bisa konsultasikan kebutuhan cetak, promosi, dan branding di Snapy!

Categories: Info

Contact Us

Jl. Martimbang Raya No.31
RT.3/RW.5 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan - 12120
DKI Jakarta, Indonesia
Tel: 0853 8888 1234