Snapy

Percetakan Digital dan Percetakan Offset untuk Produk Katalog

Membuat produk katalog bisa memanfaatkan percetakan offset maupun teknik yang lebih modern yaitu percetakan digital. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing yang kamu bisa sesuaikan dengan kebutuhan serta anggaran.

Katalog dalam bentuk cetak masih banyak digunakan bahkan jauh lebih menarik bagi calon konsumen. Kamu bisa membuat dalam bentuk lembaran maupun buku dengan tampilan menarik baik hasil cetak offset atau digital.

Kelebihan Percetakan Digital

Membuat katalog produk berisi foto kemudian dilengkapi dengan informasi spesifikasi, komposisi bahan, manfaat sampai harga dapat memanfaatkan media digital.

Percetakan digital memiliki beberapa kelebihan diantaranya:

1. Lebih Cepat

Mesin yang dipakai lebih modern, bisa mencetak sekaligus dalam jumlah banyak sehingga lebih cepat. Sebelum dilakukan proses pencetakan, jumlah bisa diatur terlebih dahulu di dalam perangkat lunak yang dipakai.

2. Bebas Mencetak dalam Kuantitas

Mesin digital bisa mencetak jumlah 1 lembar sebagai contoh dari hasil pembuatan desain jika diperlukan, setelah sesuai dengan keinginan baru mencetak dalam jumlah yang diinginkan.

3. Tanpa Perlu Tenaga Ahli

Pengoperasian peralatan sangat sederhana dan otomatis sehingga tidak terlalu perlu tenaga ahli. Ini juga mendukung efisiensi kerja karena bisa dilakukan oleh siapa saja asal ngerti sistem operasional secara garis besar.

4. Dapat Menggunakan Berbagai Bahan

Mesin digital bisa melakukan pencetakan pada bahan-bahan yang sama dengan mesin offset, sehingga kamu akan dapatkan beragam pilihan bahan ketika akan membuat katalog produk yang sesuai anggaran.

Alternatif Percetakan Offset

Alternatif lainnya untuk membuat katalog yang menarik adalah menggunakan mesin percetakan offset. Mesin ini hadir lebih dulu sebelum tipe digital namun bukan berarti kuno, justru saat ini masih banyak dipakai karena memiliki beragam kelebihannya.

1. Makin Banyak Mencetak Makin Murah

Semakin banyak jumlah lembaran yang dihasilkan maka harganya juga akan lebih murah dibanding mencetak sedikit, sebab mencetak dalam jumlah banyak sekaligus lebih efisien dari segi waktu dan bahan yang diperlukan.

2. Menggunakan Kertas Berukuran Besar

Kamu bukan hanya bisa membuat katalog buku ukuran A4 saja namun juga bisa untuk yang lebih besar seperti ukuran A1 atau A0, bahkan seukuran banner juga bisa dilakukan menggunakan mesin offset, misalnya jika kamu ingin membuat katalog sebagai background stand.

3. Menggunakan Warna Khusus

Sebuah gambar yang original dapat dicetak dimesin, maka gambar tersebut harus dipecah kedalam 4 warna tinta proses yaitu cyan, magenta, yellow, dan black. Katalog kamu bisa tampil lebih estetik dengan memanfaatkan tinta warna khusus seperti emas atau perak.

4. Visual Lebih Tajam

Tampilan hasil mesin offset terkenal lebih tajam, pewarnaan merata dan tahan lama sehingga katalog kamu bisa dipakai secara berulang tanpa khawatir pudar. Jika dilihat dari hasilnya maka cara ini lebih efisien dari segi biaya.

Perbedaan antara percetakan digital dan percetakan offset memungkinkan kamu untuk membuat keputusan, saat memilih yang paling sesuai untuk bisnis dan material promosi yang di perlukan.

Snapy siap melayani berbagai kebutuhan cetak baik offline maupun online. Untuk cetak offline, kamu bisa mengunjungi langsung cabang Snapy terdekat yang sudah tersedia di berbagai daerah. Untuk cetak online, kamu bisa langsung menghubungi Whatsapp Snapy tanpa antri, tanpa ribet!

Mengapa harus Snapy?

Service Guaranty

Apabila terjadi kesalahan cetak, maka pelanggan akan mendapatkan potongan sebesar 20% atau pembuatan produk ulang hingga benar.

Bekerja sama dengan Gosend

Melayani pengiriman di hari yang sama, dikirim dari cabang terdekat dari lokasi pelanggan.

Dapatkan penawaran khusus jika berkunjung langsung di cabang terdekat Anda*

*Syarat dan ketentuan berlaku

Hubungi Whatsapp Snapy segera dan dapatkan penawaran harga menarik. Kamu juga bisa konsultasikan kebutuhan cetak, promosi, dan branding di Snapy!

Baca juga: Mengapa Percetakan Termasuk Komoditi yang Tinggi di Pasaran Indonesia?