Source image: Google
Masker Kain Mencegah Penularan Virus
Penyebaran virus corona yang terjadi melalui percikan ludah saat batuk dan bersin membuat masker wajah menjadi benda yang paling dicari hingga kini. Banyaknya masyarakat yang menggunakan masker bedah sekali pakai (surgical mask) membuat tenaga kesehatan kesulitan untuk mendapatkannya.
Masker bedah berwarna hijau mengalami kelangkaan ditambah juga diikuti oleh masker N-95 atau respirator yang fungsinya lebih efektif menyaring partikel yang lebih kecil. Akibatnya, tingkat infeksi virus corona di kalangan tenaga medis menjadi tinggi.
Sebagai alternatifnya masyarakat beralih untuk menggunakan masker kain. Namun, benarkah masker kain disinyalir efektif untuk menangkal COVID-19 seperti halnya masker medis? Lalu, bagaimana dengan penggunaannya? Apakah harus dicuci setiap hari selepas digunakan? Mengingat, masker medis hanya bisa digunakan maksimal delapan jam.
Semakin banyaknya masker kain yang diproduksi dengan berbagai model Anda tetap harus memperhatikan beberapa aspek agar masker tersebut layak digunakan. Berikut ini syarat masker kain yang direkomendasikan oleh CDC:
1. Terdiri dari beberapa lapis kain
Mengingat setiap kain memiliki ketebalan dan kerapatan struktur serat kain yang berbeda-beda, menggunakan masker yang terdiri dari beberapa lapis kain akan lebih aman menahan percikan ludah. Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19 menyarankan masker kain minimal terdiri dari 3 lapis kain. Tentang materialnya, Johns Hopkins Medicine menyarankan untuk menggunakan kain katun 100%, alias kain katun yang ditenun tanpa campuran benang lain. Cirinya, kain ini tidak melar jika ditarik.
2. Menutup bagian tepi wajah dengan sempurna
Pastikan masker kain cukup lebar hingga dapat menutupi bagian pangkal hidung serta sebagian besar pipi. Anda bisa memilih model yang persis seperti masker bedah sekali pakai maupun yang bentuknya cenderung bulat seperti masker N95.
3. Memiliki tali pengikat atau karet telinga
Tali pengikat maupun karet yang digunakan untuk mengaitkan masker ke telinga harus dapat menjaga masker tetap berada di tempatnya selama Anda beraktivitas. Tali atau karet yang terlalu longgar berpotensi membuat Anda lebih banyak menyentuh wajah untuk mengoreksi posisi masker.
4. Tidak menghalangi ketika bernapas
Meskipun demikian, masker yang terlalu tebal juga tidak baik karena dapat menghalangi jalan napas. Coba terlebih dahulu masker kain pilihan Anda. Pastikan Anda masih bisa bernapas namun masker tetap menutupi bagian mulut dan hidung dengan sempurna.
Categories: Info